Namun yakinlah, ini adalah notebook. Karena itu, ada port HDMI di sisi kiri, yang sejalan dengan tersedianya resolusi tinggi 16:9 di layar 11,6” notebook ini. Card reader-nya tidak lagi 2-in-1 seperti pada NB200, tapi 5-in-1 (SD/SDHC/ MMC, xD, Memory Stick Pro/Pro Duo). Dan karena mengemaskan prosesor hemat-energi, fisik Portege T110 tampil tipis. Cuma ketipisannya itu (2,1cm) agak ‘teredam’ oleh posisi baterai yang membuat notebook agak terangkat saat didudukkan.
Satu hal unik lain – kendati tidak terlalu penting - adalah senadanya warna touchpad dengan seluruh badan notebook. Touchpad yang melebar ini mendukung multi-touch, jadi untuk memperbesar (zoom) gambar, kita tinggal menggunakan dua jari tangan. Sayang kayaknya touchpad ini kurang responsif. Di bawah touchpad, menyatu dengan aksen krom yang memuat 9 lampu LED di pinggiran notebook, adalah bilah krom yang merupakan tombol klik touchpad.
Bagaimana dengan keyboard? Karena jari-jemari kami tidak besar, tidak ada masalah dengan ukuran keyboard di sini. Namun deretan tombol fungsi di panel teratas mungkin menyajikan masalah bagi Anda yang berjari besar. Ukurannya sekitar seperempat tuts bawah, sehingga perlu agak berkonsentrasi saat ingin menekan tombol F5 misalnya. Namun mengingat kita tidak akan terlalu sering menekan-nekan tombol fungsi, bisa saja ini bukan masalah besar.
Yang membuat Toshiba Portege T110 ini unggul adalah ragam utility yang dikumpulkan dalam Toshiba Assist. Eco Utility misalnya, berfungsi memantau pemakaian daya. Ini bermanfaat, karena pengukuran bisa dilakukan per hari, minggu, atau bulanan. Yang juga menyenangkan adalah Face Recognition yang bisa mengenali wajah pemilik notebook yang ingin login. Namun karena kamera Webcam kurang sensitif cahaya, kami tidak merekomendasikan Anda untuk menggunakannya sebagai pengganti password Windows.
Utility lain yang memikat adalah Reel Time. Ini mirip History, karena akan memunculkan tampilan atau gambar-gambar dari situs-situs yang pernah kita kunjungi. Win Mobility Center-nya memungkinkan kita untuk mengakses beberapa setting dengan cepat dalam satu jendela. Jika Toshiba Extended Tiles for Win Mobility diaktifkan, kita akan bisa mengunci komputer tanpa perlu mematikannya.
Seperti biasa, notebook Toshiba selalu menawan. Casing-nya cantik, LCD-nya terang, dan ada port HDMI maupun port USB sleep-n-charge. Fasilitasnya komplit, kinerjanya pun baik. Baterainya yang tipis dan berat itu pun dahsyat: bertahan nyaris 4 jam saat kami uji – hanya kalah 15 menit dengan milik Acer Aspire Timeline 3810T-352G50n yang menggunakan prosesor Intel Core 2 Duo Solo U3500 dan baterai 5600mAh, karena adaptor baterainya berkaki-3 sehingga membutuhkan converter yang akan menambah bobot notebook. Padahal Portege T110 ini tidak bisa disebut ringan.
Port HDMI
Port HDMI out ditempatkan di sebelah port USB 2.0. Port USB ini mendukung Sleep-n-Charge yang artinya bisa mengisi ulang baterai meski notebook dalam keadaan mati.
Batere Kapasitas Besar
Kendati fisiknya tipis, baterai yang disertakan berat. Ini dikarenakan kapasitasnya besar, 5300mAh. Baterai menyebabkan posisi notebook agak naik ke atas.
Hasil Uji Toshiba Portege T110
Perbandingan di bawah sebenarnya apple-to-apple. Pasalnya Toshiba Portege T110 menggunakan Windows 7, sementara Axioo Zetta MMT menggunakan Windows Vista. Namun kami bandingkan keduanya karena sama-sama menggunakan prosesor Intel SU2700. Ditilik dari hasil ujinya, Toshiba Portege T110 termasuk bagus. Juga mantap memutarkan video, seperti terungkap dari skor 3Mark 2006-nya. Kinerja videonya cukup baik, seperti terlihat pada skor 3DMark 2006. Daya tahan baterainya memikat, nyaris 4 jam. Maklum, kendati tipis, baterai ini berkapasitas besar, 5300mAh.
Uji | Toshiba Portege T110 | |
Kinerja | ||
Cinebench R10 | 1318 CB-CPU | |
Encoding Video | 41 menit 8 detik | |
Encoding Audio | 3 menit 20 detik | |
3DMark 2006 | 632 | |
PC Mark Vantage | 1469 | |
Daya Tahan Baterai | ||
Memutar HD Video | 3 jam 57 menit | |
Battery Eater 05 | 3 jam 49 menit |
Spesifikasi Toshiba Portege T11
Prosesor | Intel Pentium Core 2 Duo SU2700(1,3GHz, FSB 800MHz) |
Memori | 1GB DDR3 1066 (1 dari 2 slot) |
Chipset | Intel Cantiga GS45 |
Kartu Grafis | Intel GMA 4500M |
Harddisk | 250GB, 5400rpm, SATA |
Optical drive | Tidak ada |
Fasilitas | WiFi a/g/n, Bluetooth, Gigabit Ethernet, USB (3x), HDMI, webcam, 5-in-1 card reader, 3 USB 2.0 (satu tipe Sleep&Charge), kamera Web, port VGA, jack mike, jack headhone |
Layar | 11,6 inci, 1366x768 pixel |
Kartu suara | Conexant CX20582 |
Sistem Operasi | Win 7 Home Basic |
Baterai | 5600 mAh |
Dimensi | 28,7x21,1x (2,6 -3,7) cm |
Bobot | 1,52 kg |
Garansi | 1 tahun (suku cadang, ongkos) |
Situs Web | www.pc-toshiba-asia.com |
Harga kisaran* | Rp. 6,99 juta |
Plus: Fisik cantik dan tipis; USB sleep-n-charge; shock absorber pada harddisk; baterai awet.
Minus: Adaptor kaki-3; casing rentan sidik jari.
Sumber : infokomputer
0 komentar:
Posting Komentar